kalau kamu tahu,
aku sangat suka duduk disini...
tersudut diantara kaca
dan memandang gedung-gedung laksana rerumputan
di padang angkasa senja,
selalu terasa manis...
termangu dengan senyum -senyum sederhana
dan harapan pupus yang terus menerus ku gali...
meskipun aku tahu, tak lama lagi...
semua itu kan ku kubur kembali...
jika saja kamu tahu bagaimana rasanya duduk disini..
seraya mengendapkan kepasrahan tertinggi didalam hati...
:)
wisda p
.: An illuminative Butterfly :.
Sabtu, 04 Desember 2010
Senin, 29 November 2010
kerispatih--Tetap Mengerti
Semua terasa salah
Semua terasa hina
Ketika rasa itu tak bisa lepas
Dari diri yang telah terhempas
Cinta dari suatu yang jauh dari artinya
Memberi walau tak harus diberi
Menerima meski tak diterima
Lihatlah aku disini
Haruskah ini terjadi
Lakukanlah sampai engkau puas
Cari saja apa yang hatimu mau
Sampai kapanpun aku selalu mencoba untuk
Mengerti
Teruskanlah hingga engkau jera
Dustai dan khianati lukai hatiku
Meski lautan airmataku mengering
Ku coba tetap mengerti
Lihatlah aku disini
Haruskah ini terjadi
Lakukanlah sampai engkau puas
Cari saja apa yang hatimu mau
Sampai kapanpun aku selalu mencoba untuk
Mengerti
Teruskanlah hingga engkau jera
Dustai dan khianati lukai hatiku
Meski lautan airmataku mengering
Ku coba ku coba tetap mengerti
Semua terasa hina
Ketika rasa itu tak bisa lepas
Dari diri yang telah terhempas
Cinta dari suatu yang jauh dari artinya
Memberi walau tak harus diberi
Menerima meski tak diterima
Lihatlah aku disini
Haruskah ini terjadi
Lakukanlah sampai engkau puas
Cari saja apa yang hatimu mau
Sampai kapanpun aku selalu mencoba untuk
Mengerti
Teruskanlah hingga engkau jera
Dustai dan khianati lukai hatiku
Meski lautan airmataku mengering
Ku coba tetap mengerti
Lihatlah aku disini
Haruskah ini terjadi
Lakukanlah sampai engkau puas
Cari saja apa yang hatimu mau
Sampai kapanpun aku selalu mencoba untuk
Mengerti
Teruskanlah hingga engkau jera
Dustai dan khianati lukai hatiku
Meski lautan airmataku mengering
Ku coba ku coba tetap mengerti
Jumat, 19 November 2010
tahukah kamu?
tahukah kamu?
berapa banyak kelopak bunga matahari yang ada digenggamanku?
yang beberapa helainya tersisip gontai dari sela jemari...
tahukah kamu?
bagaimana rasanya tertahan dalam hela nafas panjang?
yang beberapa detiknya menghampa tiba-tiba...
tahukah kamu?
betapa inginnya aku meleburkan 2 kumpulan cerita itu
dan mengabukannya dalam tarian panas raja merah...
tahukah kamu?
bahwa aku pasti mampu menangani perasaanku...
dan menjadikannya baik-baik saja...
paling tidak, bersikap bahwa semua baik-baik saja..
:)
berapa banyak kelopak bunga matahari yang ada digenggamanku?
yang beberapa helainya tersisip gontai dari sela jemari...
tahukah kamu?
bagaimana rasanya tertahan dalam hela nafas panjang?
yang beberapa detiknya menghampa tiba-tiba...
tahukah kamu?
betapa inginnya aku meleburkan 2 kumpulan cerita itu
dan mengabukannya dalam tarian panas raja merah...
tahukah kamu?
bahwa aku pasti mampu menangani perasaanku...
dan menjadikannya baik-baik saja...
paling tidak, bersikap bahwa semua baik-baik saja..
:)
Rabu, 17 November 2010
Ikhlas, Melihat Sekitar, Bersyukur, dan Berjuang
bisa jadi aku kehilangan pelangi...
tapi bukan kehilangan matahari...
bisa jadi aku kehilangan hawa hangat...
tapi bukan kehilangan selimut wool buatan bunda...
bisa jadi aku kehilangan angan yang selama ini ku cari...
tapi bukan kehilangan mimpi-mimpi penjamu bumi...
bisa jadi aku kehilangan arah...
tapi bukan kehilangan harapan...
bisa jadi aku kehilangan melati...
tapi bukan kehilangan akar-akar pemberi nutrisi...
bisa jadi aku kehilangan kesempatan...
tapi bukan kehilangan waktu...
biar saja angkasa meredup bias hujan tanpa pelangi...karena selama ada mentari, warna dunia akan jauh lebih berwarna-warni...
biar saja hawa hangat itu menguap dan menggigilkan tubuh ini...karena selama masih ada selimut wool buatan bunda, jiwa kita masih akan tetap dihangatkan olehnya...
biar saja angan yang selama ini kita cari malah berlari menjauh dan menepiskan kita...karena selama masih ada mimpi, angan-angan manis lainnya akan tercipta lebih mempesona...
biar saja kabut itu menutupi semua arah yang ada dihadapan...karena selama masih ada harapan, akan tumbuh jalan keluar dari tiap kabut kepekatan...
biar saja melati-melati itu pupus dari tiap pucuk cabang tanaman...karena selama masih ada akar, perlahan kan tumbuh tunas melati baru yang lebih berseri...
biar saja kesempatan itu terjejal dengan banyak hal sehingga begitu sulit tuk digapai...karena selama masih ada perputaran waktu...maka akan bernafas kesempatan lainnya yang memudahkan tangan kita tuk merengkuhnya...
dan dibanding itu semua, aku pasti tak kan pernah kehilangan Allah ku...
mengikhlaskan...
melihat yang ada disekitar kita...
bersyukur..
dan kembali berjuang...
semangaat... :D
tapi bukan kehilangan matahari...
bisa jadi aku kehilangan hawa hangat...
tapi bukan kehilangan selimut wool buatan bunda...
bisa jadi aku kehilangan angan yang selama ini ku cari...
tapi bukan kehilangan mimpi-mimpi penjamu bumi...
bisa jadi aku kehilangan arah...
tapi bukan kehilangan harapan...
bisa jadi aku kehilangan melati...
tapi bukan kehilangan akar-akar pemberi nutrisi...
bisa jadi aku kehilangan kesempatan...
tapi bukan kehilangan waktu...
biar saja angkasa meredup bias hujan tanpa pelangi...karena selama ada mentari, warna dunia akan jauh lebih berwarna-warni...
biar saja hawa hangat itu menguap dan menggigilkan tubuh ini...karena selama masih ada selimut wool buatan bunda, jiwa kita masih akan tetap dihangatkan olehnya...
biar saja angan yang selama ini kita cari malah berlari menjauh dan menepiskan kita...karena selama masih ada mimpi, angan-angan manis lainnya akan tercipta lebih mempesona...
biar saja kabut itu menutupi semua arah yang ada dihadapan...karena selama masih ada harapan, akan tumbuh jalan keluar dari tiap kabut kepekatan...
biar saja melati-melati itu pupus dari tiap pucuk cabang tanaman...karena selama masih ada akar, perlahan kan tumbuh tunas melati baru yang lebih berseri...
biar saja kesempatan itu terjejal dengan banyak hal sehingga begitu sulit tuk digapai...karena selama masih ada perputaran waktu...maka akan bernafas kesempatan lainnya yang memudahkan tangan kita tuk merengkuhnya...
dan dibanding itu semua, aku pasti tak kan pernah kehilangan Allah ku...
mengikhlaskan...
melihat yang ada disekitar kita...
bersyukur..
dan kembali berjuang...
semangaat... :D
161110
Jika saja kamu tahu
Bagaimana rasanya duduk disini…
Menatap gedung yang dulu terharap labuh pijak keras diri
Menatap lalu lalang mentari yang tertutup kabut hari…
Jika saja kamu tahu bagaimana rasanya berada disini…
Dan senyum-senyum tertahan upaya ikhlas
Menuntunku tuk menunduk teduh…
“Allah jelas lebih tahu yang terbaik untuk kita…”
Hey, Ikhlas..
Mengendaplah di kalbuku…
:)
161110
Kamis, 04 November 2010
Alhamdulillah jadi diterbitkan.. :D
Daftar 100 Judul Naskah Lomba Kisah Kasih Ibu Terpilih dan akan diterbitkan oleh Penerbit Mizan.
(Kami urutkan judul berdasarkan abjadiyah)
1. 13:50 oleh Durrotul Ain (Mojokerto)
2. Ada Hati Mama dan Bunda oleh Atika Luthfiyyah (Bogor)
3. Air Mata Mama oleh Wisda Prasparani (Cimanggis, Depok)
4. Aku adalah Doa Ibuku oleh Nurul Kodriati (Yogyakarta)
5. Aku Akan Kembali, Ibu oleh Darul Istianah Mamnuri (Cairo)
6. Aku dan Malika oleh oleh Masayu Nurul Atika (Bogor)
7. Aku Punya Mertua Hebat oleh Trimanto (Jakarta Timur)
8. Anak-anak Batu Lado oleh Ragdi F. Daye (Padang)
9. Anakku adalah Nyawaku oleh Indah Ratananingsih, S.Ag. (Bandung)
10. Asa Bundo untuk Arsyad oleh oleh Dewi Telaphia (Bandung)
11. Atas Nama Kebahagiaan Ibu oleh Juwairiyah (Sumenep, Madura)
12. Ayah Menitipkan Kalian Pada Ibu oleh Fannie Yulandari (Cimahi, Jawa Barat)
13. Bagaimana Aku Harus Berbakti? oleh Tundjungsari Ratna Utami (Sleman)
14. Bagaimana Melukis Cintamu oleh Akhi Dirman (Bolo Bima, NTB)
15. Bagilah Bebanmu, Ma... Karena Aku mencintaimu oleh Monica Octavia Anggen (Kalimantan Selatan)
16. Berdua dengan Tuhan oleh Sri Wahyuni (Bandung)
17. Berhutang Mentari oleh Rudi Agung Prabowo (Jakarta Timur)
18. Bingkisan Istimewa untuk Wanita Hebat yang Kucinta oleh Nurfadhilah (Cicilitan, Jaktim)
19. Bu, Terdengarkah Doaku Walau dalam Diam? oleh Citra Septianingtyas, S. Ik. (Jakarta)
20. Buah Apel Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya oleh Enna Amalia
21. Bukan Ibu Biasa oleh Rika Melati S.Farm, Apt. (Kuala Tungkai, Jambi)
22. Bukan Sebatas Mimpi oleh Ifa Avianty Munir (Depok)
23. Bunda kaulah madrasah cintaku oleh Latto Moga Uchikawa (Denpasar)
24. Bunda: Mata Air yang Tak Pernah Berhenti Mengalir oleh Yudi Kurniawan (Sleman)
25. Bunda Terbaik, Mama Tersayang oleh Aprila R. A. Wayar (Irianjaya)
26. BundaKu, InspirasiKu... oleh Tia Mariatul Kibtia (Cibitung, Bekasi)
27. Cahaya Ibunda: Kisah Inspiratif Ibu Suparmi Bakso Margoroso Vyga Afisa Tiarini (Sleman, Yogyakarta)
28. Cahaya Surga Inna Nurhanifah (Cibinong, Bogor)
29. Cap Jempol Berwarna Biru oleh Amaltia Gunawan (Yogyakarta)
30. Catatan Cinta Untuk Ibu dari Anak oleh Kahar Setyo Cahyono (Cikande-Serang)
31. Catatan Kecil tentang Mamah oleh Zahra Shafiyah (Cileunyi Bandung)
32. Cerita Cinta oleh Gerhana Nurfarahhim (Kendal, Jawa Tengah)
33. Cinta dan Daya Bunda oleh Saptorini (Sukoharjo, Jawa Tengah)
34. Cinta Emak oleh Ali Sobri (Cilegon, Banten)
35. Cinta Mama Menghapus Luka oleh Annisaa Fitrah Umara (Pasar Kemis, Tangerang)
36. Cinta Tanpa Pamrih, Kasih Tak Bertepi, Sayang Tak Berkesudahanoleh oleh Didi Junaedi (Brebes)
37. Cinta yang Tak Menyerah oleh Shita Ayu Lariani Putri Negara, SE (Sukoharjo)
38. Cinta yang Tak Sempurna oleh Mia Della Vita (Yogyakarta)
39. Curhat Buat Nanda oleh Bayu Insani/Sukamsih (Hongkong)
40. Di Gerbang Maaf oleh Sri Roberty Fri Satrya (Pekan Baru, Riau)
41. Dia Mencintaiku Dengan Sederhana oleh Isti Anindya (Sleman, Yogyakarta)
42. Doa Mama oleh Anne Maria Yulianna (Surabaya)
43. Dunia Orang-orang yang Dikarunia Lupa oleh Imelda Bachtiar (Depok)
44. Emak dalam doamu harapan itu ada Yandigsa/Nurdianto D.S. (Lampung Utara)
45. Fathimah Cantik itu Heroku! oleh Hana Al Ithriyyah (Sumenep, Madura)
46. Hanya Satu Ibu oleh Hj. Rein Suadamara, S.Komp. M.Si (Duisburg, Germany)
47. Hati Seorang Ibu oleh Citra Trisnawati Wulandari (Duri, Riau)
48. Hukma Shabiyya oleh Lien Auliya Rachmach (Kuningan)
49. Ibu adalah Ibu oleh Sugeanti Madyoningrum (Surabaya)
50. Ibu Saya Malaikat Saya oleh Sri Wahyuni (Bandung)
51. Ibu Yuni: Arti Keberadaan Ibu oleh Miranti Daniar (Jakarta)
52. Ibu, Aku Mencintaimu oleh Lilik Fithrotin (Lamongan)
53. Ibu, Guru Terbaik Dalam Kehidupanku oleh Erawati Tf. (Tangerang)
54. Ibu, I Love You, I Miss You oleh Milda Mulya Sari (Garut)
55. Ibu,Kupanggil Ia begitu oleh Ajeng Fitrianingtyas (Bogor)
56. Ibu, Sutradara Hidupku oleh Citra Chergia (Jakarta Barat)
57. Ibuku adalah Nenek oleh Teguh Suryanto (Yogyakarta)
58. Ibuku Gagah oleh Susannah Sutardjo (Jagakarsa, Jakarta Selatan)
59. Ibuku, Matahariku oleh Sri Winarti
60. Ibuku dan Perkembanganku yang “Swa-ibu” oleh Desi Hanara (Cairo)
61. Irisan–Irisan Mimpi oleh Sulfiza Ariska (Yogyakarta)
62. Janji oleh Aprilina Prastari (Pondok Gede, Bekasi)
63. Jasa Gigi Mama oleh Citra Trisnawati Wulandar (Duri, Riau)
64. Kami yang Tak Tertunda oleh Neni Muhidin /M. Isnaeni (Sulawesi Tengah)
65. Karena Nila Seorang oleh Gita Aryana (Tangerang)
66. Kasih Ibu Sepanjang Masa, Selalu Memberi Tak Harap Kembali oleh Resly Evalina (Cipayung, Jakarta Timur)
67. Kepadamu, Ibu, Sungguh Aku Mencintaimu dengan Tidak Sederhana oleh Manosetta SS (Yogyakarta)
68. Kisahku dan ibunda: Impian gadis muda membahagiakan sang ibunda oleh Khusniatul Latifah (Kudus, Jawa Tengah)
69. Komputer Emak oleh Abu Abdurrahman (Mesir)
70. Ku Ingin Kasihku Sepanjang Jalan oleh Ade Oktora Hariati (Semarang)
71. Lafaz Kasih Untuk Mama oleh Nurmilus Gisafiah (Kebon Jeruk, Jakarta)
72. Lisânul Hâl Afshahu Min Lisânil Maqâl oleh Ami Rahmawati Muslimah (Mesir)
73. Luka Hati Terbalut Do’a oleh Aisyah/Elvira Fidelia Tanjung (South Korea)
74. Mak Cong; Emak-nya Mahasantri oleh Radinal Mukhtar Harahap
75. Mak, Perempuan Tidak Pernah Lelah oleh Alimuddin (Darusallam, Aceh Besar)
76. “Mak, kupanggil namamu di depan ka’bah” oleh Juriati Dahlia (Jeddah, Arab Saudi)
77. Malaikat Cantikku oleh Ratna Mutia Kharisma (Palembang)
78. Mama...oleh Nurfadillah A. Parewe (Makassar)
79. Mama Malu Jika Harus Meminta oleh Sari Yulianti (Jagakarsa, Jakarta Selatan)
80. Mangga untuk Anakku oleh oleh Nur'aeni (Bekasi)
81. Masa Lalu oleh Audy Ramadhani Sekar Syahesti (Bekasi Barat)
82. Masa-Masa Diantar Ibu oleh Partinah Nanik Suharni (Kramat Jati, Jakarta)
83. Memoar Widi oleh Popi Puspita
84. Memoar Awal Juli oleh Silmina Ulfah (Jakarta)
85. Oh Ibu, Menangislah oleh Tethy Ezokanzo (Antapani, Bandung)
86. Pesan Cinta Berkecepatan 4 Milimeter Perjam oleh Nesia Andriana Arif
87. Pintu-Pintu Ibu oleh Wildan Nugraha (Bandung, Jawa Barat)
88. Rindu Yang Tak Pernah Pupus oleh Diah Rafika (Berlin/Tangerang)
89. SIBU oleh Nening S Mahendra (Tegal)
90. Samudera Kasih Tak Bertepi Bernama Ibu oleh Nursalam AR (Jakarta)
91. Sawah Ibuku oleh Kahar Setyo Cahyono (Cikande - Serang)
92. Saya Ingin Seperti Umi oleh Wawan Kurniawan (Bogor Timur)
93. Segala yang Terakhir oleh Irfan Latifulloh (Warungkondang, Cianjur)
94. Senyuman Optimisme Ibu Ngatinah oleh Zudi Setiawan (Pedurungan Kota Semarang)
95. Seorang Malaikat oleh Lala Purwono/Aulia Fita Retnani Prabandari (Surabaya)
96. Separagraf Rasa Sayang oleh Khansa Tsabatiyya (Srengseng Kembangan Jakarta Barat)
97. Setangkai Surga dari Hati oleh Asa Mulchias (Pulo Gadung)
98. Taman Bermain oleh M. Agus Misbahudin (Sagulung Batam)
99. Terlambat Untuk Mengasihi Ibu oleh Julia M Johan (Jakarta Barat)
100. Wanita Tercinta oleh Ayu Marlika Leni Putri (Jakarta Timur)
===
NB:
Besar harapan kami, kepada sahabat semua, untuk memforward atau menyebarluaskan pengumuman ini.
wisda : kalau sesuai rencana, Penerbit Mizan akan menerbitkan sblm 22 des 2010, tp paling lambat 12 bulan setelah tgl 4 okt...
mohon doanya aja yaa kawan.. :D
(Kami urutkan judul berdasarkan abjadiyah)
1. 13:50 oleh Durrotul Ain (Mojokerto)
2. Ada Hati Mama dan Bunda oleh Atika Luthfiyyah (Bogor)
3. Air Mata Mama oleh Wisda Prasparani (Cimanggis, Depok)
4. Aku adalah Doa Ibuku oleh Nurul Kodriati (Yogyakarta)
5. Aku Akan Kembali, Ibu oleh Darul Istianah Mamnuri (Cairo)
6. Aku dan Malika oleh oleh Masayu Nurul Atika (Bogor)
7. Aku Punya Mertua Hebat oleh Trimanto (Jakarta Timur)
8. Anak-anak Batu Lado oleh Ragdi F. Daye (Padang)
9. Anakku adalah Nyawaku oleh Indah Ratananingsih, S.Ag. (Bandung)
10. Asa Bundo untuk Arsyad oleh oleh Dewi Telaphia (Bandung)
11. Atas Nama Kebahagiaan Ibu oleh Juwairiyah (Sumenep, Madura)
12. Ayah Menitipkan Kalian Pada Ibu oleh Fannie Yulandari (Cimahi, Jawa Barat)
13. Bagaimana Aku Harus Berbakti? oleh Tundjungsari Ratna Utami (Sleman)
14. Bagaimana Melukis Cintamu oleh Akhi Dirman (Bolo Bima, NTB)
15. Bagilah Bebanmu, Ma... Karena Aku mencintaimu oleh Monica Octavia Anggen (Kalimantan Selatan)
16. Berdua dengan Tuhan oleh Sri Wahyuni (Bandung)
17. Berhutang Mentari oleh Rudi Agung Prabowo (Jakarta Timur)
18. Bingkisan Istimewa untuk Wanita Hebat yang Kucinta oleh Nurfadhilah (Cicilitan, Jaktim)
19. Bu, Terdengarkah Doaku Walau dalam Diam? oleh Citra Septianingtyas, S. Ik. (Jakarta)
20. Buah Apel Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya oleh Enna Amalia
21. Bukan Ibu Biasa oleh Rika Melati S.Farm, Apt. (Kuala Tungkai, Jambi)
22. Bukan Sebatas Mimpi oleh Ifa Avianty Munir (Depok)
23. Bunda kaulah madrasah cintaku oleh Latto Moga Uchikawa (Denpasar)
24. Bunda: Mata Air yang Tak Pernah Berhenti Mengalir oleh Yudi Kurniawan (Sleman)
25. Bunda Terbaik, Mama Tersayang oleh Aprila R. A. Wayar (Irianjaya)
26. BundaKu, InspirasiKu... oleh Tia Mariatul Kibtia (Cibitung, Bekasi)
27. Cahaya Ibunda: Kisah Inspiratif Ibu Suparmi Bakso Margoroso Vyga Afisa Tiarini (Sleman, Yogyakarta)
28. Cahaya Surga Inna Nurhanifah (Cibinong, Bogor)
29. Cap Jempol Berwarna Biru oleh Amaltia Gunawan (Yogyakarta)
30. Catatan Cinta Untuk Ibu dari Anak oleh Kahar Setyo Cahyono (Cikande-Serang)
31. Catatan Kecil tentang Mamah oleh Zahra Shafiyah (Cileunyi Bandung)
32. Cerita Cinta oleh Gerhana Nurfarahhim (Kendal, Jawa Tengah)
33. Cinta dan Daya Bunda oleh Saptorini (Sukoharjo, Jawa Tengah)
34. Cinta Emak oleh Ali Sobri (Cilegon, Banten)
35. Cinta Mama Menghapus Luka oleh Annisaa Fitrah Umara (Pasar Kemis, Tangerang)
36. Cinta Tanpa Pamrih, Kasih Tak Bertepi, Sayang Tak Berkesudahanoleh oleh Didi Junaedi (Brebes)
37. Cinta yang Tak Menyerah oleh Shita Ayu Lariani Putri Negara, SE (Sukoharjo)
38. Cinta yang Tak Sempurna oleh Mia Della Vita (Yogyakarta)
39. Curhat Buat Nanda oleh Bayu Insani/Sukamsih (Hongkong)
40. Di Gerbang Maaf oleh Sri Roberty Fri Satrya (Pekan Baru, Riau)
41. Dia Mencintaiku Dengan Sederhana oleh Isti Anindya (Sleman, Yogyakarta)
42. Doa Mama oleh Anne Maria Yulianna (Surabaya)
43. Dunia Orang-orang yang Dikarunia Lupa oleh Imelda Bachtiar (Depok)
44. Emak dalam doamu harapan itu ada Yandigsa/Nurdianto D.S. (Lampung Utara)
45. Fathimah Cantik itu Heroku! oleh Hana Al Ithriyyah (Sumenep, Madura)
46. Hanya Satu Ibu oleh Hj. Rein Suadamara, S.Komp. M.Si (Duisburg, Germany)
47. Hati Seorang Ibu oleh Citra Trisnawati Wulandari (Duri, Riau)
48. Hukma Shabiyya oleh Lien Auliya Rachmach (Kuningan)
49. Ibu adalah Ibu oleh Sugeanti Madyoningrum (Surabaya)
50. Ibu Saya Malaikat Saya oleh Sri Wahyuni (Bandung)
51. Ibu Yuni: Arti Keberadaan Ibu oleh Miranti Daniar (Jakarta)
52. Ibu, Aku Mencintaimu oleh Lilik Fithrotin (Lamongan)
53. Ibu, Guru Terbaik Dalam Kehidupanku oleh Erawati Tf. (Tangerang)
54. Ibu, I Love You, I Miss You oleh Milda Mulya Sari (Garut)
55. Ibu,Kupanggil Ia begitu oleh Ajeng Fitrianingtyas (Bogor)
56. Ibu, Sutradara Hidupku oleh Citra Chergia (Jakarta Barat)
57. Ibuku adalah Nenek oleh Teguh Suryanto (Yogyakarta)
58. Ibuku Gagah oleh Susannah Sutardjo (Jagakarsa, Jakarta Selatan)
59. Ibuku, Matahariku oleh Sri Winarti
60. Ibuku dan Perkembanganku yang “Swa-ibu” oleh Desi Hanara (Cairo)
61. Irisan–Irisan Mimpi oleh Sulfiza Ariska (Yogyakarta)
62. Janji oleh Aprilina Prastari (Pondok Gede, Bekasi)
63. Jasa Gigi Mama oleh Citra Trisnawati Wulandar (Duri, Riau)
64. Kami yang Tak Tertunda oleh Neni Muhidin /M. Isnaeni (Sulawesi Tengah)
65. Karena Nila Seorang oleh Gita Aryana (Tangerang)
66. Kasih Ibu Sepanjang Masa, Selalu Memberi Tak Harap Kembali oleh Resly Evalina (Cipayung, Jakarta Timur)
67. Kepadamu, Ibu, Sungguh Aku Mencintaimu dengan Tidak Sederhana oleh Manosetta SS (Yogyakarta)
68. Kisahku dan ibunda: Impian gadis muda membahagiakan sang ibunda oleh Khusniatul Latifah (Kudus, Jawa Tengah)
69. Komputer Emak oleh Abu Abdurrahman (Mesir)
70. Ku Ingin Kasihku Sepanjang Jalan oleh Ade Oktora Hariati (Semarang)
71. Lafaz Kasih Untuk Mama oleh Nurmilus Gisafiah (Kebon Jeruk, Jakarta)
72. Lisânul Hâl Afshahu Min Lisânil Maqâl oleh Ami Rahmawati Muslimah (Mesir)
73. Luka Hati Terbalut Do’a oleh Aisyah/Elvira Fidelia Tanjung (South Korea)
74. Mak Cong; Emak-nya Mahasantri oleh Radinal Mukhtar Harahap
75. Mak, Perempuan Tidak Pernah Lelah oleh Alimuddin (Darusallam, Aceh Besar)
76. “Mak, kupanggil namamu di depan ka’bah” oleh Juriati Dahlia (Jeddah, Arab Saudi)
77. Malaikat Cantikku oleh Ratna Mutia Kharisma (Palembang)
78. Mama...oleh Nurfadillah A. Parewe (Makassar)
79. Mama Malu Jika Harus Meminta oleh Sari Yulianti (Jagakarsa, Jakarta Selatan)
80. Mangga untuk Anakku oleh oleh Nur'aeni (Bekasi)
81. Masa Lalu oleh Audy Ramadhani Sekar Syahesti (Bekasi Barat)
82. Masa-Masa Diantar Ibu oleh Partinah Nanik Suharni (Kramat Jati, Jakarta)
83. Memoar Widi oleh Popi Puspita
84. Memoar Awal Juli oleh Silmina Ulfah (Jakarta)
85. Oh Ibu, Menangislah oleh Tethy Ezokanzo (Antapani, Bandung)
86. Pesan Cinta Berkecepatan 4 Milimeter Perjam oleh Nesia Andriana Arif
87. Pintu-Pintu Ibu oleh Wildan Nugraha (Bandung, Jawa Barat)
88. Rindu Yang Tak Pernah Pupus oleh Diah Rafika (Berlin/Tangerang)
89. SIBU oleh Nening S Mahendra (Tegal)
90. Samudera Kasih Tak Bertepi Bernama Ibu oleh Nursalam AR (Jakarta)
91. Sawah Ibuku oleh Kahar Setyo Cahyono (Cikande - Serang)
92. Saya Ingin Seperti Umi oleh Wawan Kurniawan (Bogor Timur)
93. Segala yang Terakhir oleh Irfan Latifulloh (Warungkondang, Cianjur)
94. Senyuman Optimisme Ibu Ngatinah oleh Zudi Setiawan (Pedurungan Kota Semarang)
95. Seorang Malaikat oleh Lala Purwono/Aulia Fita Retnani Prabandari (Surabaya)
96. Separagraf Rasa Sayang oleh Khansa Tsabatiyya (Srengseng Kembangan Jakarta Barat)
97. Setangkai Surga dari Hati oleh Asa Mulchias (Pulo Gadung)
98. Taman Bermain oleh M. Agus Misbahudin (Sagulung Batam)
99. Terlambat Untuk Mengasihi Ibu oleh Julia M Johan (Jakarta Barat)
100. Wanita Tercinta oleh Ayu Marlika Leni Putri (Jakarta Timur)
===
NB:
Besar harapan kami, kepada sahabat semua, untuk memforward atau menyebarluaskan pengumuman ini.
wisda : kalau sesuai rencana, Penerbit Mizan akan menerbitkan sblm 22 des 2010, tp paling lambat 12 bulan setelah tgl 4 okt...
mohon doanya aja yaa kawan.. :D
Sabtu, 21 Agustus 2010
think positive, wis...think positive...
assalamualaikum...
sediih... hehhehe...tp g mau terlalu larut dalam kesedihan aaahh....
wsda kan melankholist orangnya.
kalau larut dikiiiit aja, bisa jadi tenggelem..gak lucu ahh...
hehe...
umm, td wsda nelepon si 'dia' krn perasaan wsda mank gy kacau...berharap dia bisa bikin wsda sedikit 'lupa'... tp sepertinya wisda salah sikon...dia lagi ada masalah...dan wsda malah dimarahin...
hihihi,,
wsda sadar bgd dia marah karena lagi pusing sama masalah2nya... :)
tp ttp aja sedih yaa...hehe...
mungkin dia gak sadar kalau ngeluarin kata2 yang nyakitin wisda...cuma 5 kata..
tapi efeknya luar biasa...
hiahahahaha...
:)
:')
stooopppp...
dy lagi ada masalah
dy lagi pusing
dy lagi gak mau diribetin
dy lagi butuh waktu
dy gak sadar sama apa yang dia ucapin
itu aja...
pasti karena itu,,
iyaaa...pasti karena itu...
hiahahahahaha...
okey,,, *berusaha positive thinking
:)
jd pengen sendiri dulu..hehe
nenangin hati dan pikiran... (masii sedih klw inget kata2nya dy td)
tp wsda yakiin...
smw itu karena :
dy lagi ada masalah
dy lagi pusing
dy lagi gak mau diribetin
dy lagi butuh waktu
dy gak sadar sama apa yang dia ucapin
hehe..
Langganan:
Postingan (Atom)